Wednesday, August 3, 2016
Mudahnya cara mendapatkan informasi tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memberikan dampak negatif. Terlebih lagi bagi orang-orang yang belum bisa mengendalikan diri akan lebih banyak mendapat efek negatif daripada manfaat positif dari informasi. Salah satunya adalah Pornografi.
Tak asing lagi bagi para pengguna internet, baik yang browsing dengan tujuan baik maupun yang sengaja "menuju ke situs" tersebut pasti pernah mengeklik iklan-iklan ataupun link situs X. Walaupun niat awal baik, namun lama-kelamaan niat buruk akan muncul juga untuk melihat situs tersebut. Sekali-kali membuka situs tersebut tak masalah, yang berbahaya itu ketika pengguna kecanduan untuk terus membuka situs tersebut.
Namun, tahukah kamu apabila terlalu sering membuka situs tersebut (kecanduan) memiliki dampak buruk untuk kesehatan otak kamu?
"Percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kita sendiri (read : Amerika ) keteteran"
(Dr. Randall F. Hyde,Ph.D Psikolog dari universitas Ave, Amerika)
Pornografi Dapat Menyusutkan Otak
Daerah striatum otak, terkait dengan motivasi dan penghargaan respon, menyusut dalam ukuran yang sangat signifikan.
Pikiran Pecandu film Porno Sama Seperti Pecandu Narkoba
Otak laki-laki muda yang terobsesi dengan pornografi online akan menyala dengan begitu ditampilkan gambar erotis. Daerah yang dirangsang, yaitu bagian dari otak yang terlibat dalam pengolahan reward, motivasi dan kesenangan itu adalah bagian yang sama aktif di antara pecandu narkoba dan alkohol.
Perpustakaan Porno di otak
Di awal seseorang melihat pornografi ia akan puas dengan gambar yang ringan saja. Lama kelamaan ia akan terdorong untuk melihat yang lebih parah. Mencari kepuasan yang lebih besar untuk mendapatkan sensasi berikutnya, tak cuma melihat namun juga terdorong untuk melakukannya.
Bahaya bagi yang belum menikah
Bagi orang yang belum menikah ketika terpapar pornografi ia akan tergoda melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat. Hal tersebut dapat dilakukan kepada orang dekatnya, menjajal dunia prostitusi atau bahkan melakukan kekerasan seksual kepada orang di sekitarnya yang lebih lemah.
Bagi yang sudah menikah, Hubungan dengan pasangan bisa rusak
Semakin sering seseorang melihat pornografi, semakin rendah kepuasan yang mereka dapatkan terhadap tindakan seksual yang ringan. Apalagi jika tindakan ini berat sebelah, hanya dilakukan oleh salah satu pasangan saja. Tentunya terjadi ketimpangan ketika melakukan hubungan seksual karena perbedaan ‘ilmu’. Bisa jadi salah satunya akan merasa tidak puas dan terdorong untuk melakukan dengan bukan pasangannya untuk mencari kepuasan yang lebih besar. Ujung-ujungnya perselingkuhan dan perceraian.
Dampak terhadap keturunan, vibrasi pornografi
Jika orang tua melakukan akses pornografi untuk alasan apapun itu dan mengulanginya lagi, lagi dan lagi, akan terjadi dampak pada anak. Apa yang dirasa, dipikir oleh orang tua dapat dirasakan vibrasinya oleh anak. Semacam ada efek resonansi. Misalnya orang tua yang sedang memiliki emosi negatif berlebihan, vibrasinya bisa berdampak pada anak jatuh sakit. Konten pornografi yang menjalar pikiran dan perasaan orang tua akan tertangkap vibrasinya oleh anak. Secara psikologis vibrasi negatif ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Ketika anak tak sengaja terpapar pornografi efek vibrasi ini bekerja. Anak terancam mengalami adiksi pornografi sejak dini. Tanpa sadar hal itu terjadi karena ulah orang tuanya sendiri.